Friday, January 21, 2011
How To Make Sushi...
Sushiii....;p
Belakangan ini, aku doyan banget makan sushi...
Yah sejak mencoba sushi di Makisu, sampai sekarang aku selalu menantikan waktunya makan sushi lagi. Terutama yang pakai unagi hmmm...very delicious ;p
Tapi sering-sering makan sushi, bakal bikin bankrut. Seporsi dengan enam potong sushi biasanya sekitar Rp 40-50 ribu. Apalagi di Makisu, kena pajak 20% mahalnyaaa....hiks...;(
Walaupun memang sih, makan sushi plus unagi di Makisu bisa membuatku sangat menikmatinya sampai senyum-senyum sendiri hahaha....
Ehmm...gara-gara itu, aku jadi mikir gimana caranya bikin sushi? Bisa nggak ya bikin sendiri?
Gara-gara iseng browsing-browsing tentang master chef di youtube, aku malah nemu video-video cara bikin sushi, termasuk cara memotong dan menguliti unagi yang ternyata serem...padahal enak ;p
Tapi ternyata, kalau lihat di video, bikin sushi simpel juga...walaupun nggak tau sih prakteknya gimana hehehe....
Cekidot di salah dua link ini... ^_^
http://www.youtube.com/watch?v=Q19Uez7lh18&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=xFcOQw0VQFM&feature=relmfu
Indah Pada Waktunya...
Baru saja membaca ayat alkitab di Pengkotbah 3... “Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.”
Hmm...membaca ini, membuatku tenang. Yah sebelumnya aku berdoa dan bicara tentang berbagai kekhawatiranku, hingga harus menangis. Tapi itulah jawabanNya...”Segala sesuatu ada waktunya”, begitu katanya.
Pribadi satu ini memang luar biasa. Dia selalu membuatku sampai pada keadaan terdesak, banyak pikiran melintas di kepala hingga aku merasa tak mampu berbuat apa-apa. Yah memang, aku termasuk orang yang gemar mengandalkan kekuatan sendiri selama aku merasa mampu...sampai aku menyerah dan bilang, “Oke Tuhan, aku nggak sanggup. Aku mau pakai kekuatanMu saja...”
Berkali-kali seperti itu, tapi rasanya aku memang cukup bebal...selalu merasa bisa sendiri. Intinya, nggak kapok-kapok hehe...
Tadi, kepalaku dipenuhi keinginan untuk menghindari konflik. Memang, aku terkenal cuek dan nggak mau terlibat banyak urusan, terutama di keluarga. Berbagai konflik yang kutau dan membuatku berada di tengah-tengah tanpa bisa berbuat apapun, membuatku cenderung mengambil sikap diam. Yah..diam tanpa harus banyak bicara, nanti semua akan berlalu dan baik-baik saja.
Berada di tengah, tanpa harus memihak tapi tak mampu berbuat banyak, memang nggak enak...Benar-benar nggak enak...
Tapi entah, beberapa tahun belakangan aku sudah mulai berubah. Tentunya, lagi-lagi karena banyak konflik yang membuatku menyerah dan membiarkan Dia bekerja. Ke depan, aku masih harus menghadapi banyak konflik lagi...dan pada akhirnya, harus membiarkan Dia bekerja terus menerus dalam diriku. Soalnya memang, tidak semua konflik bisa dihindari. Dan untuk yang satu ini, benar-benar harus kuhadapi.
Semoga, semuanya tetap baik-baik saja dan nggak ada konflik serius ke depannya. Aku cape harus berhadapan dengan situasi yang sama, tanpa bisa berbuat banyak. Iman sebesar biji sesawi, akan mampu memindahkan gunung...Kuharap aku punya biji sesawi itu, dan membiarkan Dia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya...
-feifei-
Hmm...membaca ini, membuatku tenang. Yah sebelumnya aku berdoa dan bicara tentang berbagai kekhawatiranku, hingga harus menangis. Tapi itulah jawabanNya...”Segala sesuatu ada waktunya”, begitu katanya.
Pribadi satu ini memang luar biasa. Dia selalu membuatku sampai pada keadaan terdesak, banyak pikiran melintas di kepala hingga aku merasa tak mampu berbuat apa-apa. Yah memang, aku termasuk orang yang gemar mengandalkan kekuatan sendiri selama aku merasa mampu...sampai aku menyerah dan bilang, “Oke Tuhan, aku nggak sanggup. Aku mau pakai kekuatanMu saja...”
Berkali-kali seperti itu, tapi rasanya aku memang cukup bebal...selalu merasa bisa sendiri. Intinya, nggak kapok-kapok hehe...
Tadi, kepalaku dipenuhi keinginan untuk menghindari konflik. Memang, aku terkenal cuek dan nggak mau terlibat banyak urusan, terutama di keluarga. Berbagai konflik yang kutau dan membuatku berada di tengah-tengah tanpa bisa berbuat apapun, membuatku cenderung mengambil sikap diam. Yah..diam tanpa harus banyak bicara, nanti semua akan berlalu dan baik-baik saja.
Berada di tengah, tanpa harus memihak tapi tak mampu berbuat banyak, memang nggak enak...Benar-benar nggak enak...
Tapi entah, beberapa tahun belakangan aku sudah mulai berubah. Tentunya, lagi-lagi karena banyak konflik yang membuatku menyerah dan membiarkan Dia bekerja. Ke depan, aku masih harus menghadapi banyak konflik lagi...dan pada akhirnya, harus membiarkan Dia bekerja terus menerus dalam diriku. Soalnya memang, tidak semua konflik bisa dihindari. Dan untuk yang satu ini, benar-benar harus kuhadapi.
Semoga, semuanya tetap baik-baik saja dan nggak ada konflik serius ke depannya. Aku cape harus berhadapan dengan situasi yang sama, tanpa bisa berbuat banyak. Iman sebesar biji sesawi, akan mampu memindahkan gunung...Kuharap aku punya biji sesawi itu, dan membiarkan Dia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya...
-feifei-
Thursday, January 13, 2011
Kampong Korea
Ternyata ada tempat yang dikenal sebagai Kampong Korea di dekat Jakarta, tepatnya Karawaci, Tangerang. Hmm...sebenarnya, tempat ini tidak serta merta dibuat sengaja sebagai Kampong Korea. Nama sebenarnya adalah Karawaci Office Park, dan ruko-ruko di dalam kompleks ini malah disebut Pintu Besar, Pintu Air, Pinangsia...yang justru serupa dengan nama kawasan pecinan Kota Tua Jakarta ;p
Mungkin lebih tepatnya tidak sengaja, karena orang-orang Korea di Indonesia banyak berkumpul di sini. Suasananya pun sekilas tidak berbeda dengan kompleks ruko perkantoran lainnya. Hanya saja, jika diamati, cukup banyak nuansa Korea di kompleks ini, terutama restaurant Korea. Namanya pun lucu-lucu, seperti Kang Na Ru, Dae Gok, dan sebagainya (aku lupa hehe...)
Tidak ketinggalan, ada minimarket Korea di sini, namanya Hanil Market. Barang yang dijual? Tentu saja 80% asli Korea...pemiliknya pun orang Korea.
Sore ini, aku, Andin dan Bang Robert datang mengubek-ubek kompleks ini. Toko yang kami masuki hanya Hanil Market, soalnya yang lain restaurant, dan kami tidak suka makanan Korea hehe...
Cukup lama di dalam, aku dan Andin mengamati segala macam barang yang dijual mereka. Mulai dari snack, mie instan, minuman, sabun mandi, pasta gigi, bumbu dapur Korea, makanan beku ala Korea, sampai coklat dan biskuit yang tadinya kami kira DVD karena bergambar artis Korea bergaya klasik hehehe...
Harga barang-barangnya memang agak mahal, maklum saja impor semua. Aku pun akhirnya membeli Pepero, snack sejenis Pocky tetapi dengan taburan almond, dan minuman kaleng yang kusebut jus Dewi Persik, karena isinya adalah minuman rasa buah persik hahaha...
Bang Robert mencari aman, dengan membeli coklat dan es krim saja...yang tentunya ala Korea, lengkap dengan huruf-huruf kanji Korea yang tak bisa kami baca ;p
Andin, membeli snack semacam Hello Panda berisi coklat (tidak tahu mereknya, huruf yang bisa kami baca hanya Choco), lalu snack Anak Mas ala Korea, dan terakhir minuman kotak sari kedelai hitam. Soal yang satu ini, aku sempat nyeletuk...
Fei : "Wah hebat, di sini kedelai hitam dijadiin kecap. Ini di Korea dijadiin minuman. Apa rasanya ya?"
Andin : "Iya nih, lucu ya..aneh. Cobain ahh..."
Dan akhirnya, dugaanku benar...minuman itu benar-benar seperti kecap,hanya saja rasanya tawar tidak manis atau asin. Andin pun kapok dan tidak mau menghabiskannya hehehe...
"Makanya gua langsung nyari yang aman-aman aja, coklat sama es krim. Semua bisa dimakan," kata Bang Robert sambil menertawakan Andin, hehehe...
-feifei-
Mungkin lebih tepatnya tidak sengaja, karena orang-orang Korea di Indonesia banyak berkumpul di sini. Suasananya pun sekilas tidak berbeda dengan kompleks ruko perkantoran lainnya. Hanya saja, jika diamati, cukup banyak nuansa Korea di kompleks ini, terutama restaurant Korea. Namanya pun lucu-lucu, seperti Kang Na Ru, Dae Gok, dan sebagainya (aku lupa hehe...)
Tidak ketinggalan, ada minimarket Korea di sini, namanya Hanil Market. Barang yang dijual? Tentu saja 80% asli Korea...pemiliknya pun orang Korea.
Sore ini, aku, Andin dan Bang Robert datang mengubek-ubek kompleks ini. Toko yang kami masuki hanya Hanil Market, soalnya yang lain restaurant, dan kami tidak suka makanan Korea hehe...
Cukup lama di dalam, aku dan Andin mengamati segala macam barang yang dijual mereka. Mulai dari snack, mie instan, minuman, sabun mandi, pasta gigi, bumbu dapur Korea, makanan beku ala Korea, sampai coklat dan biskuit yang tadinya kami kira DVD karena bergambar artis Korea bergaya klasik hehehe...
Harga barang-barangnya memang agak mahal, maklum saja impor semua. Aku pun akhirnya membeli Pepero, snack sejenis Pocky tetapi dengan taburan almond, dan minuman kaleng yang kusebut jus Dewi Persik, karena isinya adalah minuman rasa buah persik hahaha...
Bang Robert mencari aman, dengan membeli coklat dan es krim saja...yang tentunya ala Korea, lengkap dengan huruf-huruf kanji Korea yang tak bisa kami baca ;p
Andin, membeli snack semacam Hello Panda berisi coklat (tidak tahu mereknya, huruf yang bisa kami baca hanya Choco), lalu snack Anak Mas ala Korea, dan terakhir minuman kotak sari kedelai hitam. Soal yang satu ini, aku sempat nyeletuk...
Fei : "Wah hebat, di sini kedelai hitam dijadiin kecap. Ini di Korea dijadiin minuman. Apa rasanya ya?"
Andin : "Iya nih, lucu ya..aneh. Cobain ahh..."
Dan akhirnya, dugaanku benar...minuman itu benar-benar seperti kecap,hanya saja rasanya tawar tidak manis atau asin. Andin pun kapok dan tidak mau menghabiskannya hehehe...
"Makanya gua langsung nyari yang aman-aman aja, coklat sama es krim. Semua bisa dimakan," kata Bang Robert sambil menertawakan Andin, hehehe...
-feifei-
Thursday, January 6, 2011
Busway Koridor 9
Awal tahun ini, ternyata ada pelayanan publik baru dari busway. Transjakarta koridor 9 jurusan pluit-pinang ranti mulai beroperasi per 31 Desember 2010, akhirnya yeahh....setelah jalur dan halte-haltenya mangkrak tiga tahun lebih. Seingatku, semuanya itu dibangun sejak 2007 sewaktu aku masih jadi carep di Investor Daily. Dan koridor 9, ternyata baru beroperasi setelah aku hengkang dari sana...
Sudah empat hari ini aku menggunakan Transjakarta itu. Jalurnya, naik angkot B01 dari muara karang ke pluit village, lalu naik busway sampai halte grogol 2, transit dan pindah bus jurusan lebak bulus dan turun di halte kebon jeruk.
Lebih ekonomis memang, karena aku praktis hanya mengeluarkan ongkos Rp 1.000 untuk naik angkot dan Rp 3.500 untuk busway. Kalau dihitung-hitung, dibandingkan sebelumnya, ongkosku sekarang berkurang Rp 3.000 sekali jalan yippieee...^^
Naik busway dari pluit ke grogol 2, lebih asyik ternyata...soalnya koridor ini nggak begitu ramai. Dan walhasil, aku pun selalu berhasil mendapat tempat duduk. Maklum saja, aku naik dari halte pertama hehe...
Tapi transit di Grogol, sering membuat kesal. Terutama karena halte kecil itu penuh sesak oleh penumpang jurusan lebak bulus, ataupun jurusan pluit. Ditambah lagi, bus jurusan lebak bulus yang sering telat dan lama sampai ke sana huh...Bahkan sebelum libur akhir tahun kemarin, aku sempat menunggu hampir 2 jam di halte grogol dan tidak ada bus arah lebak bulus yang datang mengangkut penumpang. Spontan saja, kucari nomor hotline Transjakarta, kupertanyakan dan kumarahi. Kalau diingat-ingat, kasihan juga, tapi kesaaallll....;p
Anyway, transportasi publik yang nyaman di Jakarta ini memang sangat diperlukan. Soalnya, jalanan macet, semrawut, ditambah panas, debu dan polusi. Setidaknya, dengan Transjakarta atau bus AC lainnya, penumpang bisa terhindar dari tiga masalah terakhir. Apalagi, data tentang penjualan sepeda motor, tercatat melonjak sepanjang 2010 kemarin. Pantas saja, jalanan tambah muacceettt...& semrawut fiuuhh...;(
Dalam lima tahun ke depan, pemerintah sih berencana menyelesaikan pembangunan mass rapid transportation (MRT) dan monorail (yang mangkrak sejak 2004). Pembangunannya, katanya akan dimulai tahun ini dan selesai pada 2015. Yeahh...semoga benar-benar terwujud, bukan hanya janji.
Soalnya, warga Jakarta ini sebenarnya sangat memerlukan transportasi publik yang nyaman. Aku ingat ajakan Ci Maria, teman lingkungan gereja, di malam tahun baru. "Eh, busway pluit udah jalan lho...yuk, siapa mau temenin aku nyoba. Kepengen coba nih, mumpung masih baru & belum ramai," kata dia dengan nada yang lumayan norak hehehe...;p
-feifei-
Wednesday, January 5, 2011
Tahun Baru, Harapan Baru, Kisah Baru....
Udah ganti tahun lagi...
Nggak kerasa udah masuk tahun 2011, cepet banget rasanya. Kayanya baru kemarin tahun baru 2010, Imlek tahun macan, bertepatan sama kelahiran ponakanku Fei Hong, anaknya Koko Yudi.
So, dalam waktu dekat, Fei Hong bakalan ulang tahun umur satu tahun. Huaa...cepetnya >.<
Setelah Natal kemarin, aku sempat bertandang ke Bandar Lampung, rumah Billy. Beberapa hal kami bahas soal rencana masa depan hehehe... Yah walaupun belum dalam waktu dekat, tapi kami sudah punya gambaran besarnya ;p
Asyik juga, karena kami sempat bertandang ke Lembah Hijau, melihat onta, rusa, menjangan. Kami juga sempat berkunjung ke rumah saudara-saudara, merayakan ultah Billy di Raja Kuring, berenang bersama dan tentunya belanja oleh2 ^_^
Sayang, perjalanan pulang dari Lampung ke Jakarta harus ditempuh dengan waktu lama. Gara-gara kapal yang lama menunggu giliran merapat, plus perbaikan jalan tol Jakarta-Merak yang membuat kami merayap. Akhirnya, kami pun baru bisa mencapai Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB. Padahal kami berangkat pukul 06.30 WIB dari Bandar Lampung. Tahun 2008 sewaktu aku ke sana, kami berangkat pukul 12.00 WIB dari Jakarta dan mencapai Bandar Lampung pukul 18.00 WIB. Jadi, hitung saja berapa jam molornya.
Tahun baru, kujalani di Jakarta. Seperti biasa, masak shabu-shabu di rumah bersama papi, mami, cece kristin & ciahu jonus. Malamnya, berkumpul bersama teman-teman lingkungan Kornelius II, membakar jagung, sate, makan mie goreng, coklat, dll. Sampai akhirnya kami menonton kembang api di lapangan blok 4 muara karang, bersama-sama. Malam tahun baru itu, kami akhiri sekitar jam 01.30 WIB hehe...
Hari senin pun tiba, kembali kuawali dengan menghadiri pembukaan perdagangan bursa efek dan mendengarkan dongengan Pak Beye. Untungnya kali ini nggak banyak teman-teman wartawan yang jadi korban, walaupun justru jadi giliran para eksekutif di floor hahaha...
Ada yang beda di kantor, di awal tahun baru ini. Salah satu redaktur Fortune, Mas Rifi tidak ada lagi. Dia sudah mengundurkan diri per 1 Januari 2011, dan aku termasuk salah satu orang yang tidak dipamiti huhu...Berdasarkan smsnya Gugun, hanya ada Mas JBS, Angga (yg dibilang paling baik di Fortune), Afif dan Angguni alias Gugun yang disebut-sebut dan dipamitinya. Baeklaahh...;p
Cerita lain lagi datang dari Siska, ehmm..yg ini agak bermasalah. So singkat cerita, nampaknya tahun ini tidak akan kami jalani bersama di Fortune. Yeah semoga dia lebih sukses dan menjadi orang yang lebih baik di tahun yang baru ini.
Dan aku, masih menjalani hariku di Fortune Indonesia, majalah lisensi Time Inc yang dibeli Kompas Gramedia. Sebelum tahun baru kemarin, aku memang sempat mendapat tawaran di tempat lain. Tapi kurasa penawarannya tidak sebanding dengan apa yang harus kutinggalkan. Yeah...mungkin aku memang masih menyukai dunia media ini hehehe...
Baiklah, biar kujalani saja dulu sampai fase baruku nanti, setidaknya...^_^
-feifei-
Subscribe to:
Posts (Atom)