Hari ini, aku mendadak dapat jadwal liputan halal bihalal Bank Mandiri jam 18.30 WIB. Kata Eko, humas yang sms ke Mba Evi, acaranya adalah pertemuan direksi Bank Mandiri dengan para nasabah utamanya. Misalnya Direktur Utama Telkom, Direktur Utama Unilever, Direktur Utama Garuda Food, dan Direktur Utama Sosro.
Hmm..yang terakhir sangat menarik hati. Maklum saja, Sinar Sosro yang terkenal dengan produk teh botol Sosronya itu, sangat tertutup dan sulit diwawancara.
Jadi, dengan mantap aku melangkah ke Gedung Bank Mandiri di kawasan Semanggi. Tapi tak disangka, acara sangat penuh orang...dan aku tidak tahu, yang mana Dirut Sosro????
Aku bertanya pada Eko, jawabannya..."Aku juga nggak hafal Dev.."
Ok, baiklaaahhhh...-__-"
Akhirnya aku memutuskan berkeliling, mencoba ngobrol dengan orang-orang yang...mungkin saja kebetulan dari Sosro, atau mengenal sosok Dirut Sosro. Aku pun ngobrol dengan Pak Budiman, pemilik perusahaan distributor karet di Palembang dan Jambi, dengan Pak Rico yang adalah Dirut Tunas Ridean. Terakhir, aku mengobrol dengan Ibu Fransiska N Mok, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri.
Obrolan yang biasa dan santai itu, membawa Ibu Fransiska bertanya padaku, "Kamu suka nulis biografi nggak? Saya mau membuat biografi ibu saya."
Wah..jujur aku tidak pernah menulis buku, tapi aku bilang padanya aku tertarik untuk menjadi editor jika dia mau.
Usut punya usut, ibunda dari Ibu Fransiska sudah berumur 86 tahun saat ini. Ternyata, upaya membuat buku itu karena sang ibunda merupakan sosok wanita hebat dan tangguh. Bagaimana tidak, ayah dari Ibu Fransiska meninggal ketika usianya 13 tahun. Untuk itu, sang ibunda pun harus berjuang menghidupi dan mendidik 10 orang anaknya hingga dewasa.
Ibu Fransiska sendiri, merupakan anak keempat. Ketika kuliah di Fakultas Peternakan UNPAD (ternyata kami satu alumni), dia harus segera menyelesaikan kuliah dalam waktu lima tahun. Sesudah itu dia bekerja, untuk membantu membiayai enam adiknya.
Melalui perjalanan panjang pula, Ibu Fransiska kini mencapai jabatan Direktur Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di negeri ini. Dia pun, sempat bercerita tentang anak sulungnya, yang usianya setahun lebih muda dariku. Anaknya itu, kini sudah bisa mandiri dengan membangun bisnis e-commerce milik sendiri. Dia, bahkan tidak lagi bergantung pada orang tuanya, kendati ibunya merupakan Direktur Bank Mandiri. Ibu Fransiska bahkan sempat menawarkan aku untuk direkomendasikan kepada anaknya, sehingga bisa memulai bisnis bersama.
Wow...aku sebenarnya mau saja. Tapi memang, aku agak takut jika tidak bisa mengatasi semuanya ini. Aku juga takut mengecewakan, karena aku tidak yakin mampu menjalaninya.
Tapi, satu kalimat yang aku ingat dan suka dari Ibu Fransiska..."Kamu yakin saja, asal kamu rajin, pasti bisa sukses kok. Bisnis ini juga bisa kamu jalankan dimana saja, tanpa harus meninggalkan pekerjaan kamu sebagai wartawan."
Asal kamu rajin, kamu pasti bisa sukses....
Kalimat itu hebat rasanya bagiku. Soalnya, aku memang tergolong orang yang suka tidak percaya diri. Padahal sudah begitu banyak berkat yang Tuhan berikan buatku. Salah satunya, pekerjaan baruku di MergerMarket per 19 September nanti. Tapi aku juga sering mudah menyerah dan mengambil tindakan 'malas', suka menunda dan mencari aman.
Ingin sekali menghilangkan semua itu. Caranya...dengan segera bertindak. Huff...semoga aku bisa melawan diriku sendiri.
Bagaimanapun, cerita masa lalu Ibu Fransiska sangat menginspirasiku. BerkatNya tidak pernah pergi atas anak-anakNya. Setiap kerja keras anak-anakNya akan selalu membuahkan hasil melimpah. Begitulah yang kulihat dari kehidupan Ibu Fransiska.
It's a blessing...
and it's nice meeting you Ibu...^^
-feifei-